Senin, 11 Januari 2016

Macam - macam Kabel Jaringan

Pengertian Kabel UTP Dan Fungsinya Secara Lengkap


Pengertian kabel UTP dan fungsinya
Kabel UTP adalah UTP singkatan dari "unshielded twisted pair" yaitu jenis kabel ini terbuat dari bahan penghantar tembaga, mempunyai isolasi dari plastik & terbungkus oleh bahan isolasi yang dapat melindungi dari api dan juga kerusakan fisik, kabel UTP sendiri terdiri dari 4 pasang inti kabel yang saling berbelit dimana masing-masing pasang mempunyai kode warna berbeda. Atau definisi kabel UTP adalah suatu jenis kabel yang dapat dipakai untuk membuat jaringan komputer, berupa kabel yang pada bagian dalamnya berisikan 4 pasang kabel. Kabel Twisted Pair Cable ini terbagi kedalam 2 jenis diantaranya, Shielded dan Unshielded. Shielded adalah jenis dari kabel UTP yang memiliki selubung pembungkus, sedangkan unshielded adalah jenis yang tidak mempunyai selubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini memakai konektor RJ-45 atau RJ-11.

Berikut ini fungsi dari kabel UTP
Fungsi kabel UTP yaitu dapat digunakan sebagai kabel untuk jaringan Local Area Network (LAN) pada sistem network/jaringan komputer, dan umumnya kabel UTP memiliki impedansi kurang lebih 100 ohm, dan juga dibagi menjadi kedalam beberapa kategori berdasarkan kemampuannya sebagai penghantar data.

Inilah jenis-jenis dari kabel UTP

Kategori atau jenis kabel UTP:
http://www.pengertianku.net/2015/01/pengertian-kabel-utp-dan-fungsinya-secara-lengkap.html
Bentuk kabel UTP :
  • CAT 1 – Kabel UTP Category 1 [Cat1] adalah jenis kabel UTP dengan kualitas transmisi yang terendah, didesain untuk mendukung komunikasi suara analog saja.
  • CAT 2 – Kabel UTP Category 2 [Cat2] adalah jenis kabel UTP memiliki kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Cat1, jenis atau kategori ini didesain untuk mendukung komunikasi data dan juga suara digital. Kabel ini bisa mentransmisikan data sampai 4 megabit/detik.
  • CAT 3 – Kabel UTP Category 3 [Cat3] adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 2, jenis atau kategori ini didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara pada kecepatan hingga 10 megabit per detik.
  • CAT 4 – Kabel UTP Category 4 [Cat4] adalah suatu jenis kabel UTP dengan kualitas transmisi yang jauh lebih lebih baik jika dibandingkan dengan kabel UTP Category 3 (Cat3) atau sebelumnya, didesain untuk mendukung komunikasi data dan juga suara sampai kecepatan 16 megabit/detik.
  • CAT 5 – Kabel UTP Category 5 [Cat5] adalah suatu jenis kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik jika dibandingkan dengan kabel UTP Category 4 (Cat4) atau yang sebelumnya, didesain untuk mendukung komunikasi data dan komunikasi suara pada kecepatan sampai 100 megabit/detik.
  • CAT 6 – Kabel UTP Category 6 [Cat6] adalah jenis standar kabel UTP dengan sertifikasi resmi paling tinggi.
  • CAT 7 – Kabel UTP Category 7 [Cat7] adalah jenis kabel premium yang sangat cocok sekali sebagai media yang high traffic berbagai macam aplikasi dalam 1 kabel (single cable). Maksimum data yang terkirim sampai 10 Gbit/detik, dengan frekuensi 1000 Mhz.

  • Itulah di bagian atas mengenai definisi atau pengertian kabel UTP dan fungsinya semoga bermanfaat.

    sumber: http://www.pengertianku.net/2015/01/pengertian-kabel-utp-dan-fungsinya-secara-lengkap.html




    PENGERTIAN KABEL JARINGAN STP
    STP merupakan istilah yang diambil dari singkatan Shielded Twisted Pair, yang mana ini merupakan kode untuk menunjukkan bahwa STP merupakan salah satu kabel yang masuk dalam kategori kabel jaringan jenis Twisted Pair. Bisa dibilang kabel jaringan STP merupakan alternatif yang bisa digunakan untuk membangun sebuah jaringan komputer, jika kabel Twisted Pair lainnya seperti UTP (Unshielded Twisted Pair) ataupun FTP (Foiled Twisted Pair) dianggap tidak dapat memenuhi kebutuhan yang diinginkan.
    Jika diartikan secara harfiah, pengertian kabel STP (Shielded Twisted Pair) dapat diurai sebagai berikut :
    • Shielded = memiliki pelindung (pembungkus) berupa lapisan alumunium foil untuk melindungi kabel terhadap gangguan interferensi elektromagnetik.
    • Twisted Pair = kabel pasangan berpilin atau berbelit.
    Dari dua istilah di atas, jika digabung maka pengertian kabel STP (Shielded Twisted Pair) dapat didefinisikan sebagai berikut :
    "Kabel jaringan STP (Shielded Twisted Pair) adalah kabel pasangan berpilin atau berbelit yang memiliki lapisan berupa alumunium foil yang dipasang di setiap pasang dawai kabel untuk melindungi diri terhadap gangguan interferensi elektromagnetik."

    Sementara jika diartikan menurut fungsinya sebagai salah satu komponen wajib dalam perangkat keras jaringan komputer, pengertian kabel jaringan STP (Shielded Twisted Pair) yaitu :
    "Kabel jaringan STP (Shielded Twisted Pair) adalah suatu jenis kabel yang diperuntukkan sebagai media transmisi terarah (guieded/wireline) guna kepentingan perpindahan arus data dalam dunia jaringan komputer."

    FUNGSI KABEL JARINGAN STP
    Pada awalnya fungsi kabel STP (Shielded Twisted Pair) adalah untuk dipergunakan sebagai kabel telepon dan beberapa bisnis instalasi lainnya seperti televisi dan radio. Namun seiring dengan perkembangannya, fungsi kabel STP berkembang menjadi media transmisi data yang dipakai pada jaringan Token-Ring IBM.


    KARAKTERISTIK KABEL JARINGAN STP
    Karakteristik kabel jaringan STP (Shielded Twisted Pair) yakni bagian dalamnya terdiri dari beberapa pasang (pair) kabel tembaga, yang mana tiap pair-nya dipilin (twisted) saling berlilitan sehingga membentuk sebuah pola berbentuk spiral.

    Untuk lebih jelasnya, karakteristik kabel jaringan STP (Shielded Twisted Pair) dapat dijelaskan dengan menggunakan gambar sederhana di atas. Dari gambar tersebut dapat dilihat jika kabel STP (Shielded Twisted Pair) terdiri dari :
  • Kawat Tembaga: Kawat tembaga yang terletak di tengah-tengah ini berfungsi sebagai media konduktor listrik.
  • Foil Shielding: Foil Shielding ini merupakan lapisan berupa alumunium foil yang dipasang di setiap pasang dawai kabel untuk melindungi diri terhadap gangguan interferensi elektromagnetik.
  • Braided Shielding (Copper Mesh): Braided Shielding (Copper Mesh) yang terletak di bawah karet terluar ini berfungsi sebagai lapisan perlindungan ekstra terhadap gangguan interferensi elektromagnetik.
  • Insulator: Tiap-tiap kawat tembaga dilapisi oleh insulator yang memiliki warna berbeda, dimana fungsi lapisan yang satu ini adalah untuk melindungi kawat tembaga agar tidak bersentuhan langsung dengan kawat tembaga lainnya saat dipilin.
  • Cable Jacket: Di bagian paling luar, terdapat cable jacket yang berfungsi sebagai pelindung kabel STP itu sendiri terhadap gangguan dari luar.

  • Selain tiga komponen di atas, karakteristik kabel jaringan STP (Shielded Twisted Pair) secara umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
    • Bagian dalam kabel jaringan STP (Shielded Twisted Pair) terdiri dari 4 dawai atau lebih kawat tembaga yang dibagi menjadi beberapa pasang (pair), lalu dipilin menjadi satu.
    • Kecepatan dan keluaran transmisi mencapai 10 – 100 Mbps.
    • Panjang kabel maksimal yang diizinkan yaitu 100 meter (pendek).
    • Media dan ukuran konektor kecil.
    • Konektor kabel jaringan STP (Shielded Twisted Pair) menggunakan konektor RJ-11 untuk koneksinya.
    • Pemeliharaan kabel jaringan STP (Shielded Twisted Pair) terkenal mudah.
    • Kerusakan yang terjadi pada salah satu saluran kabel jaringan STP (Shielded Twisted Pair) tidak akan mengganggu jaringan secara keseluruhan.
    • Lapisan pelindung perlu di ground pada setiap ujungnya karena tidak seperti kabel Coaxial, lapisan pelindung kabel STP bukan bagian dari sirkuit data.
    • Lebih mahal dibanding kabel jaringan UTP (Unshielded Twisted Pair).
    • Kabel jaringan STP (Shielded Twisted Pair) tidak dapat dipakai dengan jarak lebih jauh tanpa bantuan device penguat (repeater).


    KELEBIHAN & KEKURANGAN KABEL JARINGAN STP

    Jika dibandingkan dengan beberapa kabel jaringan komputer lainnya seperti kabel UTP, kabel jaringan Coaxial ataupun Fiber Optic, tentunya kabel jaringan STP memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan dari kabel jaringan STP, berikut ini kami jabarkan beberapa diantaranya :

    Kelebihan Kabel Jaringan STP (Shielded Twisted Pair) :
    • Lapisan alumunium foil pada kabel jaringan STP (Shielded Twisted Pair) membuatnya memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap gangguan interferensi elektromagnetik.
    • Kabel jaringan STP memiliki perlindungan dan antisipasi tekukan kabel.
    • Performa atau kemampuan menghantarkan data dinilai cukup baik.


    Kekurangan Kabel Jaringan STP (Shielded Twisted Pair) :
    • Pada beberapa kasus, attenuasi yang dihasilkan kabel jaringan STP berpotensi meningkat pada frekuensi tinggi.
    • Keseimbangan kabel jaringan STP yang berpotensi menurun pada frekuensi tinggi juga bisa berdampak pada timbulnya ‘crosstalk’ dan sinyal ‘noise’.
    • Harga kabel jaringan STP (Shielded Twisted Pair) relatif mahal, terutama jika dibandingkan dengan sesama kabel Twisted Pair lainnya seperti kabel UTP (Unshielded Twisted Pair).
    • Jarak jangkauan kabel jaringan STP (Shielded Twisted Pair) hanya 100 meter sehingga sangat terbatas dan kalah jika dibandingkan dengan kabel jaringan jenis Coaxial (500 meter).
    • Adanya kemungkinan dapat dengan mudah disadap.
    • Kabel jaringan STP (Shielded Twisted Pair) tidak dapat dipakai dengan jarak lebih jauh tanpa bantuan device penguat (repeater).
    • Instalasi kabel jaringan STP agak rumit, terlebih lagi mengingat material isolatornya cukup tebal dan keras sehingga pada saat proses crimping dapat menyebabkan lecet-lecet pada tangan jika kurang berhati-hati.
    • Material kabel jaringan STP yang kaku dan tebal juga membuatnya jadi kurang fleksibel meski pada dasarnya kabel STP memiliki perlindungan lebih jika harus ditekuk.

    Itulah Pengertian & Kelebihan dan Kekurangan Kabel Jaringan STP, semoga artikel yang kami sajikan ini dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi Anda semua.




    DEFINISI KABEL JARINGAN COAXIAL

     
    Kabel jaringan Coaxial memiliki nama lain BNC yang merupakan singkatan dari Bayonet Naur Connector, atau umum juga disebut dengan istilah ‘COAX’. Sementara dalam bahasa Indonesia, istilah kabel Coaxial dapat diartikan sebagai kabel sepaksi atau sesumbu.
    Jika diartikan secara umum, kabel Coaxial dapat didefinisikan sebagai sarana penyalir atau pengalirhantar (transmitter) yang bertugas menyalurkan setiap informasi yang telah diubah menjadi sinyal–sinyal listrik.
    Sementara definisi kabel Coaxial jika dipandang dari segi dunia jaringan komputer, dapat disimpulkan sebagai berikut :
    "Definisi kabel jaringan Coaxial yakni suatu jenis kabel yang diperuntukkan sebagai media transmisi terarah (guieded/wireline) guna kepentingan perpindahan arus data dalam dunia jaringan komputer."  
    FUNGSI KABEL JARINGAN COAXIAL

    Awalnya kabel Coaxial hanya digunakan untuk kabel antena TV saja, namun seiring dengan kemajuan jaman fungsi kabel Coaxial berkembang untuk digunakan pada jaringan LAN.
    Adapun fungsi kabel jaringan Coaxial yang utama yakni sebagai media penghubung yang mengalirkan data dari perangkat keras komputer yang satu dengan perangkat keras komputer lainnya, dimana kemampuan melakukan transmisi data kecepatan tingginya bisa dikatakan cukup baik, disamping fungsi lainnya untuk membagi sinyal broadband atau sinyal frekuensi tinggi.


    KARAKTERISTIK KABEL JARINGAN COAXIAL


    Singkatnya, karakteristik kabel jaringan Coaxial yakni menggunakan 2 buah konduktor, dengan pusat berupa inti kawat padat yang dilingkupi oleh sekat yang kemudian dililiti lagi oleh kawat berselaput konduktor.
     
    Untuk lebih jelasnya, karakteristik kabel jaringan Coaxial dapat dijelaskan dengan menggunakan gambar sederhana di atas. Dari gambar tersebut dapat dilihat jika kabel Coaxial terdiri dari :
    • Kabel tembaga (centre core)Kabel tembaga (centre core) yang terletak di tengah-tengah ini berfungsi sebagai media konduktor listrik.
    • Lapisan plastik (dielectric insulator) Lapisan plastik (dielectric insulator) ini berfungsi sebagai pemisah antara kabel tembaga dan lapisan metal (metallic shield) yang melingkupinya.
    • Lapisan metal (metallic shield)Lapisan metal (metallic shield) ini berfungsi sebagai pelindung terhadap gangguan interferensi elektromagnetik yang berasal dari sekeliling kabel.
    • Lapisan plastik (plastic jacket)
    Lapisan plastik (plastic jacket) ini berfungsi sebagai pelindung bagian terluar dari kabel itu sendiri. Selain empat komponen di atas, karakteristik kabel jaringan Coaxial secara umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
    -Kecepatan dan keluaran transmisi data 10 – 100 MBps.
    -Biaya rata-rata per node murah.
    -Media dan ukuran konektor medium (tidak terlalu kecil tapi juga tidak terlalu besar).
    -Panjang kabel maksimal yang diizinkan yakni 500 meter (cukup panjang).

    JENIS-JENIS KABEL COAXIAL 
    Jenis-jenis kabel Coaxial yang dikenal secara umum terdiri dari 2 tipe, yaitu Thick Coaxial Cable (kabel Coaxial tebal) dan Thin Coaxial Cable (kabel Coaxial tipis). Berikut ini penjelasan lengkapnya :

    1. Thick Coaxial Cable (kabel Coaxial tebal)
     Kabel Coaxial yang tebal ini dikenal sebagai Thicknet 10Base5 yang membawa sinyal Ethernet. Angka ‘5’ pada nama 10Base5 ini mengacu pada panjang segmen maksimal yang mampu diraih kabel Coaxial jenis ini yaitu 500 meter. Jenis kabel Coaxial yang satu ini memiliki ukuran yang bervariasi dan diameter yang lumayan besar dengan rata-rata sekitar 10mm. Jenis kabel Coaxial yang tebal ini juga sangat popular untuk LAN, karena memiliki bandwith yang lebar sehingga memungkinkan komunikasi broadband (multiple channel).

    Adapun kriteria kabel Coaxial Thicknet ini yaitu :
    • Merupakan kabel original Ethernet.
    • Mempunyai diameter lumayan besar.
    • Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm.
    • Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.
    • Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
    • Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
    • Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
    • Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
    • Setiap segment harus diberi ground.
    • Jarak maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
    • Jarak minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
    • Instalasi atau pemasangan jaringan dengan kabel ini cenderung rumit.
    • Kabel Coaxial Thicknet sudah tidak digunakan lagi untuk LAN modern.

    2. Thin Coaxial Cable (kabel Coaxial tipis) 
    Kabel Coaxial yang tipis ini dikenal sebagai Thinnet 10Base2 yang membawa sinyal Ethernet. Angka ‘2’ pada nama 10Base2 ini mengacu pada panjang untuk segmen maksimal yang mampu diraih kabel Coaxial jenis ini yaitu 200 meter. Umumnya kabel Coaxial yang tipis ini lebih sering ditemukan pada jaringan komputer yang ada di sekolah-sekolah.

    Adapun kriteria kabel Coaxial Thinnet ini yaitu :
    • Mempunyai diameter yang lebih kecil dari kabel Coaxial Thicknet.
    • Hadir untuk menggantikan kabel Coaxial Thicknet.
    • Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
    • Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
    • Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
    • Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
    • Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
    • Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
    • Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
    • Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
    • Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.
    • Tidak direkomendasikan lagi, namun masih digunakan pada jaringan LAN yang sangat kecil.

     
    KELEBIHAN & KEKURANGAN KABEL JARINGAN COAXIAL

    Jika dibandingkan dengan beberapa kabel jaringan komputer lainnya seperti kabel Twisted Pair ataupun Fiber Optic, tentunya kabel jaringan Coaxial memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan dari kabel jaringan Coaxical, berikut ini kami jabarkan beberapa diantaranya :

    Kelebihan Kabel Jaringan Coaxial :
    1. Kabel jaringan Coaxial memiliki tingkat keandalan yang tinggi dalam proses transmisi meskipun terbatas dari segi jangkauan.
    2. Penguatannya dari repeater tidak perlu sebesar kabel Twisted Pair.
    3. Kabel jaringan Coaxial lebih murah dari kabel Fiber Optic.
    4. Teknologi yang dianut kabel jaringan Coaxial sudah sangat umum alias tidak asing lagi karena sudah digunakan selama puluhan tahun untuk berbagai jenis komunikasi data.
    5. Kabel jaringan Coaxial mempunyai kemampuan dalam menyalurkan sinyal–sinyal listrik yang lebih besar dibandingkan saluran transmisi dari kawat biasa.
    6. Kabel jaringan Coaxial memiliki ketahanan arus yang semakin kecil pada frekuensi yang lebih tinggi.
    7. Meskipun instalasi kabel jaringan Coaxial terbilang rumit, namun kabel jaringan Coaxial sangat peka terhadap isyarat.
    8. Kabel jaringan Coaxial bisa menampung pengkabelan yang lebih panjang di antara jaringan dengan perangkat-perangkat lain dibandingkan kabel Twisted Pair.
    Kekurangan Kabel Jaringan Coaxial : 1. Kabel jaringan Coaxial perlu dipasang dengan teliti dan cenderung rumit, terutama dalam hal mempertimbangkan ukurannya.
    2. Biaya pemeliharaan kabel jaringan Coaxial relatif mahal sehingga berat di ongkos.
    3. Lebar bidang frekuensi dalam kabel jaringan Coaxial hanya terbatas oleh gain (pengerasan) yang dikehendaki, yang diperlukan untuk mempertahankan mutu sinyal yang baik.
    4. Jangkauan transmisi kabel jaringan Coaxial terbatas, sehingga dalam suatu jarak tertentu maka transmisi sinyal–sinyal elektromagnetik harus diangkat dengan serangkaian repeater yang terbuat dari tabung elektron pada jalur tersebut agar penyampaian komunikasi terjalin lebih baik.
    5. Kabel jaringan Coaxial sangat rentan terhadap perubahan variasi temperatur yang terjadi dalam kabel.
    Demikian Definisi dan Fungsi Kabel Jaringan Coaxial, kami harap artikel ini dapat menjadi informasi yang bermanfaat buat Anda semua. Terima kasih sudah membaca.

    sumber: http://teknodaily.com/definisi-dan-fungsi-kabel-jaringan-coaxial/



    PENGERTIAN KABEL FIBER OPTIK



    Sebagai pembahasan awal, alangkah baiknya jika kita mencari tahu lebih dulu mengenai pengertian kabel fiber optik, baik jika dilihat secara luas maupun lebih spesifik dengan mengacu pada kegunaannya sebagai salah satu bagian dari perangkat keras jaringan komputer.

    Pengertian Kabel Fiber Optik Secara Umum

    Jika dilihat secara umum, pengertian kabel fiber optik dapat diurai sebagai berikut :
    Kabel fiber optik adalah salah satu jenis kabel yang dibuat dengan teknologi canggih masa kini, yang mana sebagian besar bahan dasarnya terbuat dari serat kaca.

    Pengertian Kabel Fiber Optik Untuk Jaringan Komputer

    Setelah memahami apa itu pengertian kabel fiber optik secara umum, tentu Anda penasaran khan bagaimana definisinya jika dikaitkan menurut fungsinya sebagai salah satu komponen yang digunakan pada jaringan komputer. Berikut ini pengertian kabel fiber optik untuk jaringan komputer :
    Kabel jaringan fiber optik adalah suatu jenis kabel yang diperuntukkan sebagai media transmisi terarah (guieded/wireline) guna kepentingan perpindahan arus data dalam dunia jaringan komputer.

    FUNGSI KABEL JARINGAN FIBER OPTIK

    Setelah mengetahui pengertian kabel jaringan fiber optik seperti yang telah kami jelaskan di atas, berikutnya kita akan membahas tentang fungsi kabel jaringan fiber optik terhadap kehidupan umat manusia modern.
    Sebagai kabel yang sarat akan teknologi canggih, fungsi kabel jaringan fiber optik diantaranya yaitu untuk kepentingan jaringan biasa seperti LAN (Local Area Network), WAN (Wide Area Network) atau MAN. Biasanya kabel jaringan fiber optik lebih banyak ditemukan pada instalasi jaringan tingkat menengah ke atas seperti perusahaan-perusahaan besar atau instansi pemerintahan yang menuntut adanya struktur jaringan dengan kemampuan yang benar-benar cepat.
    Kabel jaringan fiber optik juga merupakan salah satu pilihan jika jaringan yang ingin dibangun menuntut instalasi yang harus bisa meladeni kebutuhan sebuah gedung dengan beberapa lantai atau bahkan kebutuhan jaringan antar gedung sekalipun. Bahkan kabel fiber optik telah banyak digunakan pada berbagai sistem komunikasi yang dibangun di dalam laut guna mengubungkan berbagai kota di berbagai negara.

    KARAKTERISTIK KABEL JARINGAN FIBER OPTIK
    Struktur/Komponen Kabel Fiber Optik
    Karakteristik kabel jaringan fiber optik yakni bagian dalamnya terdiri dari inti yang terbuat dari serta kaca dengan beberapa lapisan yang memiliki fungsinya sendiri-sendiri. Tak berbeda jauh dengan kabel jaringan lain seperti kabel UTP atau kabel STP, pada kabel jaringan fiber optik ini juga terdapat insulator (disebut coating) yang dirancang dengan beraneka ragam warna.

    Untuk lebih jelasnya, karakteristik kabel jaringan fiber optik dapat dijelaskan dengan menggunakan gambar sederhana di atas. Dari gambar tersebut dapat dilihat jika kabel fiber optik terdiri dari :

    Inti (Core)
    Tepat di tengah-tengah kabel fiber optik terdapat bagian utama dalam struktur kabel fiber optik yakni ‘core‘ alias inti yang terbuat dari serat kaca. Umumnya core ini memiliki diameter sekitar 2 μm – 50 μm (tergantung dari jenis serat optiknya), dimana ukuran core ini sendiri berpengaruh besar terhadap kualitas dan kemampuan dari sebuah kabel fiber optik. Fungsi core pada kabel fiber optik ini adalah sebagai tempat berlangsungnya perambatan cahaya dari satu ujung ke ujung kabel lainnya, sehingga proses pengiriman cahaya dapat dilakukan.

    Jaket (Cladding)
    Lapisan yang menyelubungi core pada kabel fiber optik disebut cladding yang terbuat dari kaca. Indeks bias yang dihasilkan cladding ini lebih kecil dari core, dimana hubungan indeks bias antara core dan cladding akan mempengaruhi perambatan cahaya pada core (mempengaruhi besarnya sudut kritis). Diameter cladding berkisar antara 5 μm – 250 μm serta berfungsi sebagai pelindung core sekaligus menjadi cermin yang terpancar keluar kembali ke dalam core. Bisa dibilang cladding merupakan bagian yang punya peran penting karena berkat cladding inilah cahaya dapat merambat dalam core serat optik.

    Mantel (Coating)
    Di bagian luar setelah cladding, terdapat mantel atau coating yang umumnya terbuat dari bahan plastik. Adapun fungsi coating pada kabel fiber optik adalah sebagai pelindung mekanis yang menjagai serat optik dari kerusakan yang dapat terjadi karena lengkungan kabel atau gangguan luar lainnya seperti kelembaban. Coating ini memiliki warna yang beragam untuk mempermudah dalam penyusunan urutan core.

    Strength Member & Outer Jacket
    Strength Member (material penguat) dan Outer Jacket (jaket luar) merupakan lapisan terluar dari sebuah kabel fiber optik. Fungsi atau kegunaannya tentu saja sebagai pelindung yang menjaga kabel dari gangguan luar yang bisa menyebabkan kerusakan pada bagian core.

    Karakteristik Kabel Fiber Optik Secara Umum
    Selain beberapa komponen di atas, karakteristik kabel jaringan fiber optik secara umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
    • Bagian dalam kabel jaringan fiber optik terdiri dari inti yang terbuat dari serat kaca dan diselubungi oleh beberapa lapisan yang bersifat sebagai pelindung.
    • Konektor yang umum digunakan untuk kabel jaringan fiber optik adalah konektor ST, namun baru-baru ini ada konektor lain yang diperkenalkan sebagai pasangan kabel jaringan fiber optik yakni konektor SC.
    • Kecepatan transfer data yang mampu dilakukan kabel fiber optik berada di angka 100 Mbps ke atas (bahkan dapat mencapai 1000 Mbps).
    • Biaya rata-rata pernode cukup mahal.
    • Diameter kabel jaringan fiber optik dan dan ukuran konektornya relatif kecil sehingga fleksibel dalam proses instalasi.
    • Panjang kabel jaringan fiber optik sangat panjang yakni mencapai 2 km (mengalahkan kabel jaringan lainnya seperti Coaxial dan Twisted Pair).
    JENIS-JENIS KABEL JARINGAN FIBER OPTIK
    Tipe Kabel Fiber Optik Menurut Transmitter

    Kabel jaringan fiber optik terdiri dari beberapa jenis, yang biasanya dapat dengan mudah diketahui dengan melihat transmitter (media transmisi data) yang digunakannya. Berikut ini jenis-jenis kabel jaringan fiber optik :

    1. Single Mode
    Kabel jaringan fiber optik jenis single mode memiliki inti (core) yang relatif kecil, dengan diameter sekitar 0.00035 inch atau 9 micron. Jenis kabel fiber optik yang satu ini menggunakan tranmitter laser semi konduktor yang mengirimkan sinar laser inframerah dengan panjang gelombang mencapai 1300-1550 nm. Disebut ‘single mode’ karena penggunaan kabel fiber optik ini hanya memungkinkan terjadinya satu modus cahaya saja yang dapat tersebar melalui inti pada suatu waktu.
    Berikut ini karakteristik kabel jaringan fiber optik jenis single mode :
    • Laju Data : Tinggi
    • Jarak Pengiriman Data : Jauh
    • Masa Pakai : Sebentar
    • Sensitifitas Suhu : Substansial
    • Biaya : Mahal
    2. Multi Mode
    Jenis kabel fiber optik yang satu ini memiliki inti (core) yang lebih besar dibanding milik kabel fiber optik jenis single mode yakni berdiameter sekitar 0.0025 inch atau 62.5 micron. Dengan ukuran yang lebih besar, maka penggunaan kabel fiber optik jenis ini memungkinkan ratusan modus cahaya tersebar melalui serat secara bersamaan. Kabel fiber optik multi mode ini menggunakan LED (Light Emiting Diode) sebagai media transmisinya, serta lebih ditujukan untuk kepentingan komersil.
    Berikut ini karakteristik kabel jaringan fiber optik jenis multi mode :
    • Laju Data : Rendah
    • Jarak Pengiriman Data : Pendek
    • Masa Pakai : Lama
    • Sensitifitas Suhu : Minor
    • Biaya : Rendah (Murah)

    KELEBIHAN dan KEKURANGAN KABEL JARINGAN FIBER OPTIK

    Sebagai kabel yang dibuat dengan teknologi modern, kabel jaringan fiber optik punya sederet keunggulan jika dibandingkan dengan kabel jaringan lainnya seperti kabel Coaxial ataupun kabel Twisted Pair. Pun begitu bukan berarti kabel jaringan yang satu ini tak punya kelemahan lho ya. Karena itulah utuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan kabel jaringan fiber optik, berikut ini kami rangkumkan buat Anda :

    Kelebihan Kabel Jaringan Fiber Optik
    • Kabel jaringan fiber optik dapat beroperasi dengan kecepatan yang sangat tinggi dalam membawa informasi atau data, bahkan lebih tinggi dibanding kabel jaringan Coaxial ataupun kabel Twisted Pair. Kecepatan transfer data-nya bahkan dapat mencapai 1000 mbps.
    • Bandwith kabel jaringan fiber optik tak perlu diragukan lagi karena mampu membawa paket-paket dengan kapasitas besar (bisa tembus 1 gigabit per detik).
    • Kabel jaringan fiber optik dapat mengirim sinyal lebih jauh dibanding kabel jaringan jenis lainnya, bahkan tanpa memerlukan perangkat penguat sinyal seperti repeater atau lainnya. Kalaupun dibutuhkan, penguat sinyal tidak perlu dipasang setiap 5 km seperti kabel-kabel jaringan lainnya, melainkan cukup dipasang setiap 20 km saja.
    • Material yang dipakai untuk membuat kabel jaringan fiber optik memiliki keunggulan untuk bisa bertahan pada banyak gangguan seperti kelembaban udara dan cahaya (panas). Dengan begitu maka dapat disimpulkan bahwa kabel fiber optik relatif awet karena tidak gampang rusak.
    • Kemampuan kabel jaringan fiber optik yang tahan lama dan tidak gampang rusak membuatnya jadi lebih efisien dibanding kabel jaringan lainnya, karena biaya perawatan pun jadi kian murah.
    • Tak berbeda jauh dengan kabel jaringan STP, kabel jaringan fiber optik juga kuat terhadap interferensi elektromagnetik yang berasal dari sekitar kabel.
    • Kabel jaringan fiber optik terdiri dari berbagai macam jenis yang dapat menjadi opsi untuk menyesuaikan dengan lokasi instalasinya. Mulai dari instalasi di dalam gedung, di bawah tanah hingga di dalam air, semuanya tersedia dengan kriteria dan karakteristik yang berbeda-beda.
    • Karena bukan mengirim sinyal listrik melainkan gelombang cahaya, kabel jaringan fiber optik mampu mengatasi masalah gangguan gelombang frekuensi bahan elektrik. Dengan bagitu maka kabel jaringan jenis ini sangat ideal untuk digunakan pada kawasan yang dikelilingi gelombang frekuensi cukup tinggi.
    • Diameter kabel jaringan fiber optik yang relatif kecil dan tipis, ditambah lagi dengan bobotbya yang ringan membuat proses instalasi kabel fiber optik relatif mudah karena bersifat fleksibel.
    • Berbeda dengan kabel jaringan lainnya yang berpotensi menyebabkan terjadinya korsleting atau kebakaran, khusus pada kabel fiber optik hal itu tidak akan terjadi karena menggunakan bahan dasar serat kaca yang aman dan tidak mudah terbakar karena: tidak mengalirkan listrik.
    • Berbeda dengan kabel jaringan UTP dan STP yang masih menimbulkan kemungkinan terjadnya penyadapan, hal ini tidak berlaku pada kabel jaringan fiber optik karena dapat meneruskan data tanpa ada distorsi atau gangguan.
    • Kabel jaringan fiber optic dapat dengan mudah di-upgrade bahkan tanpa perlu mengubah sistem kabel yang ada.
    Kekurangan Kabel Jaringan Fiber Optik
    • Harga kabel jaringan fiber optik masih terlalu mahal, terutama jika dibandingkan dengan kabel jaringan lainnya seperti kabel UTP yang terkenal murah meriah.
    • Dalam proses instalasi kabel jaringa fiber optik diperlukan beberapa alat khusus berupa perangkat elektronik yang untuk saat ini memang masih sangat mahal. Alhasil tidak semua orang bisa ataupun mau menggunakan kabel ini sebagai media pendukung dalam instalasi sebuah jaringan komputer.
    • Dalam proses pengiriman sinyal, karena harus dilakukan perubahan sinyal listrik ke sinyal optik terlebih dahulu maka kabel jaringan fiber optik menunut adanya sumber cahaya yang kuat untuk melakukan pen-sinyalan seperti alat pembangkit listrik eksternal.
    • Jika rusak, perbaikan instalasi kabel jaringan fiber optik yang kompleks memerlukan tenaga yang ahli di bidang ini.
    • Kabel jaringan fiber optik ditakutkan bisa menyerap hidrogen sehingga dapat menyebabkan loss data.
    • Mengingat kabel jaringan fiber optik menggunakan gelombang cahaya untuk mentransmisikan data, maka kabel jaringan jenis ini tidak dapat diinstal dalam jalur yang berbelok secara tajam atau menyudut. Jika terpaksa harus berbelok, maka harus dibuat belokan yang melengkung.
    Demikianlah Pengertian Kabel Jaringan Fiber Optik Beserta Kelebihan & Kekurangannya. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.


    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    IP Address, Fungsi, dan Kelas IP

    IP Address (internet protocol address) merupakan deretan angka biner antara 32 bit sampai dengan 128 bit yang digunakan sebagai ala...